Sabtu, 13 Agustus 2011

antara senyum, es batu, pilihan, dan ikhlas

suatu hari di lorong kelas 12
iqi : apa kabar, nov ?
gue : alhamdulillah hahaha
iqi : lu mah mau seneng, mau sedih, tetep senyum ya nov ?
gue : (speechless, cuma bisa ketawa [lagi])


dalam hati gue bersyukur, semoga senyum ini masih tetap bertahan sebesar apapun masalahnya, hambatannya, tantangannya. amin :)


***
“Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya… hingga kau meyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya.” 
terlalu banyak orang bicara, tanpa kita sendiri pun saling bicara.
gue dengar ini, gue dengar itu
sekarang gue memilih untuk tutup kuping 
sampai orang yang bersangkutan yang ngomong, engga pun gapapa
dari pada rasa negative thingking gue berjalan
walau sekarang ini es batu itu belum mencair
gue harap ga ada kebencian, gue harap suatu hari nanti es batu itu cair
cuma itu, ga ada lagi. 


***

apa yang harus dipilih ...
keinginan sendiri, keinginan orang tua, atau kemungkinan-kemungkinan yang ada ?


“Kalau kita nganggep yang kita tuju itu diluar kemampuan kita, jadikan tujuan kita itu sebagai penyemangat kita dan kita harus mulai mencari tujuan lain tanpa melupakan tujuan awal kita.”  - Saqib Baasir via Naufal Irfan 
*** 

dapet pelajaran dari semua ini, butuh perubahan untuk jadi lebih baik
memang berat, tapi bukankah semuanya akan terasa mudah ketika kita ikhlas ?

0 komentar:

Posting Komentar

ayo komen ayo :)